Selasa, 24 Januari 2012

1. Soekarno: Ayo tebak tipe yang manakah Pak Karno ini. Mulai dari gebrakan proklamasi yang dia lakukan, bahkan sempet eyel-eyelan dulu sama pemuda sampai-sampai pak Karno di culik. (kebetulan saya bukan pecinta sejarah, jadi cuma adegan action inilah yang saya ingat,hehe). Pandanganya jauh ke depan tenatang cita-cita indonesia, sangat bermotivasi untuk mewujudkannya Sangat di segani oleh dunia luar. Lalu dengan dirubahnya demokrasi negara kita menjadi terpimpin, hmm.. tindakan ini sangat mengebrak sekali, hanya akan dilakukan oleh orang bertipe dominance. Setuju ga?? Nah buat tipe keduanya bisa dilihat dari gaya berbicaranya. Sangat supel kan, terbukti dong banyak wanita yang suka,, hehe. Engga, maksud saya bagaimana dia berbicara dan mempengaruhi orang lain sangatlah mempesona (kata org2 dulu siy, gw sendiri juga belom pernah liat secara langsung). Kalo dibayangin, yah.. mirip-mirip Obama laahh.. Jadi bisa saya katakan Pak Karno memiliki tipe kepemimpinan Dominance-Influence.

2. Soeharto: Udah bisa di tebak dong pak Harto ini bertipe apa. Yang saya ingat siy ini, waktu dulu papa dan mama saya selalu mencoblos nomer 2 (golkar) saat pemilu. Saat saya tanya; Lho kenapa pa, ma? Mereka menjawab; kamu masih mau bisa sekolah ga?! kamu mau sepeda baru ga pas ultah mu?!. Walopun saat itu saya ga tau arti jawaban mereka, tetapi untuk sementara pada saat itu jawaban mereka saya terima-terima aja. Demi sepeda BMX baru gitu lho cooyyy..!! hehehe. Oke setuju kan klo saya sebut tipe Bapak Seribu senyum ini adalah tipe Dominance?? (kalau ga setuju saya berhenti nulis niy! *ngambek*) hehe.
Lalu kira-kira combine nya apa ya? Apakah beliau supel? saya lebih memilih kalau beliau ini agak pendendam (saya tambahin agak, soalnya takut di dendamin sama anaknya niy) maaff… :( . Beliau sangat berstrategi, tidak sembarangan (berbeda bgt sama sanguinis/influence). Bagaimana Soekarno yang bertipe influence dengan mudahnya “diturunkan” oleh Soeharto. Dan bagaimana strategi Soeharto yang bisa membuat dia berkuasa selama 32 tahun, ini menandakan dia bertipe Compliance. Bagaimana dia membuat MPR/DPR berasal dari partai politik pendukung dia, itulah seninya strategi politik yang dilakukan oleh sang compliance. Lalu beliau dendam kepada siapa? Yah kepada orang yang akan kita bahas selanjutnya.. hhihihihi. Jadi kesimpulannya Pak Harto memiliki tipe kepemimpinan Dominance-Compliance.

3. Habibie: Kalau boleh saya bilang Presiden yang satu ini adalah presiden yang paling loyal dan rajin terhadap pekerjaannya. Bahkan dari informasi yang saya dapat, Pak Habibie sering tidur hanya 2 – 3 jam perhari demi menyelesaikan tugasnya. Bahkan saking cerdasnya, mentri ekonomi kita pada saat itu pernah di beri presentasii pengarahan tentang bagaimana seharusnya ekonomi indonesia di perbaiki. (Gila, lulusan teknik tapi jago ekonomi juga). Tapi beliau tidak pernah marah kalau di debat, tidak seperti Pak Harto dan Pak Karno. Pak Habibie suka di debat demi mencapai hasil yg lebih baik. Bahkan sering banget beliau di eyel sama para mentrinya. Tapi enjoy-enjoy aja, ga pernah marah ga pernah dendam. Sayang saja, di bidang politik beliau bisa di bilang polos. Demi membuat semua senang, keputusan nya dalam pemilu timor-timor secara cerdik dimanfaatkan oleh lawan-lawan politiknya. Alhasil beliau cuma menjabat 1 tahun deh.. *hiks, sedih deh! T_T*. Bagaimana gambaran dia memimpin ditambah dengan sikapnya saat dia bekerja bersama Pak Harto sbg mentrinya, bisa dikatakan beliau bertipe Steadiness. Lalu kalau di bilang supel,,hmm engga juga.. Malahan beliau orang yang sangat teliti dan teratur (mentri-mentri paling ga bisa kalau mau bohong sama presiden kita yang satu ini. Jadi bisa di katakan beliau juga bertipe compliance. Untung saja habibie bertipe utama steadiness yang cinta damai. jadi meskipun beliau juga bertipe compliance namun beliau bukanlah tipe orang yang pendendam gitu loch..! Kesimpulan saya, Pak Habibie memiliki tipe kepemimpinan Steadiness-Compliance.

4. Gus Dur: Dari gayanya yang easy going, sangat optimis namun ceplas-ceplos saat di tanya wartawan, dan seolah “mengampangkan” semua persoalan-persoalan dengan ciri khasnya “gitu aja kok repot?” terlihat bahwa dia adalah tipe Influence/sanguinis (sama niy ama gw.. =_=”). Humanismenya (sisi kemanusiaannya) baik sekali, terbukti dari di resmikannya agama ke-6 di negri ini. Namun sikap (maaf) “sembrononya” juga terlihat dari sikapnya yang sering tertidur saat rapat kabinet ataupun keinginannya untuk manjalin hubungan diplomatik dengan israel. (lagi-lagi sisi humanisme sangat di tonjolkan oleh Gus Dur). Dan efek dari sifat sembrono (walaupun jago mempengaruhi orang, influence juga mudah percaya dengan orang) si Influence ini dengan mudah dimanfaatkan oleh lawan-lawan politiknya. Turun deh jadinya beliau, padahal belum akhir masa pemerintahannya. *sedih :( * . Disisi lain beliau juga seorang yang pemarah lho, ia kerapkali menggebrak meja saat anak buahnya tidak menuruti keinginannya. Di depan beliau anak buah seakan takut, namun di belakang beliau sangat lah berbeda. Ini lah kekurangan lain dari sang influence, yaitu kurang waspada dan kurang strategi saat menghadapi musuh-musuh yang tersembunyi. (cerita2 politik presiden akan di bahas pada tulisan lain). Jadi bisa dikatakan bahwa, Gus Dur memliki tipe kepemimpinan Influence-Dominance.

5. Megawati: Ia sangatlah teliti dan teratur, namun bukan pada bidang pemerintahan yang beliau geluti saat menjadi presiden RI. Namun beliau sangat teratur sekali dalam menata rumah dan taman pribadinya (yang merupakan hobi beliau). Pernah saat Seorang menteri datang untuk meminta petunjuk dalam suatu persoalan ekonomi, namun beliau menjawab; “yah terserah kamu deh mau diapain, saya percaya kamu.” Lalu pembicaraan berlanjut dengan topik berbeda, “ini lho saya sedang merawat bunga yang baru, bagus kan?”.
Para mentripun banyak yang suka dengan ibu Mega, karena mereka jarang mendapatkan tekanan saat mereka bekerja, namun buat mentri yang sedang bekerja sungguh-sungguh malahan jadi sering bingung dengan jawaban ibu Mega. Terlebih jika Taufik Kemasi ikut mengambil keputusan, jadi seolah ada 2 nahkoda dalam satu kapal. Misal dalam pencalonan gubernur jawa barat. Hmmm, sedikit diluar konteks tulisan ini, lalu kebijakan-kebijakan yang Ibu buat siapa yang sebenanya membuat?? Yah tanpa saya beritahu juga para pembaca tentunya sudah banyak yang tahu. :) .
Dalam bidang pemerintahan hampir mirip seperti Pak SBY, beliau selalu berupaya berjalan di jalur hukum, takut jika ada ketentuan undang-undang yang dilanggar, tidak suka konfrontasi dan lamban dalam mengambil keputusan. Beliaupun mudah tersinggung dan juga pendemdam lho, bahkan akan terus mengkritik orang yang di dendam. Kesimpulan dari sedikit uraian ini adalah, bahwa Megawati memiliki tipe kepemimpinan Compliance-Steadiness.

6. SBY: Hampir mirip dengan gaya Ibu megawati yang teliti dan teratur. Namun SBY mengimplementsikan sifat keteraturan dan ketelitian itu dalam pekerjaannya sebagai presiden. Dia tidak asal ambil keputusan, tidak mau ikut campur diluar kewenangannya, walaupun sebnarnya dia sangat bisa. Karena dia sangat berstrategi, dia sadar bahwa di balik keputusan yang dia ambil, jika keputusan itu salah atau kurang populis maka lawan-lawan politiknya siap untuk menerkam dia dari belakang. Untuk itu dia sangat berstrategi, dengan cara memeluk lawan-lawan politiknya. Membuat koalisi, atau bahkan memuat Seketariat Bersama di DPR. Dengan startegi yang teratur ini dan tentu saja dengan pengalaman politiknya yang sudah tidak di ragukan ini, sangat sulit untuk lawan politiknya mau menggulingkan pemerintahannya. Saya berani bertaruh, dia akan langgeng sampai 2014, walaupun tiap ultah pemerintahannya akan banyak demo-demo yang “digerakkan” oleh lawan poltiknya.

Beliaupun tipe yang mudah tersinggung, membalas kritik dengan kritik, suka curhat ke masyarakat. Strategi popularitas yang digunakan adalah mengambil simpati rakyat untuk di kasihani. Strategi itupun yang SBY lakukan hingga beliau berhasil menjadi Presiden.

Dibalik sifat melankolis/compliance nya, beliau juga memilki sifat dominance. Hasil didikkan dari militer membuat beliau juga terkadang bersifat dominance. Beliau pernah mengusir audience nya saat tertidur dalam pidatonya. Beliau pun melakukan gebrakan KPK, SekBer di DPR, mencopot jabatan Menkeu Sri Mulyani dengan halus, RUU jogjakarta, dan wacana pemerintahan lebih dari 2 kali masa jabatan, semua tindakan-tindakan itu, beliau drive dengan strategi yag baik. Tujuannya semua senang, semua bahagia (termasuk rakyat tentunya, I hope so) dan pemerintahannya tetap langgeng. Kita lihat saja bagaimana strategi nya saat menghadapi pemilu 2014. Sangat menarik tentunya, khusunya bagi intern demokrat.(jadi keluar konteks neh! -_-”).



1. Tipe Dominance (dominan): atau biasa dalam ilmu psikologi disebut dengan korelis. Bagaiman tipe ini bertindak? Tipe ini adalah seorang tipe yang dominan (yaiyalahh! -_-”), keras kepala dan mungkin agak galak. (saya tidak bisa menjelaskan seberapa galak arena tentu saja arti galak sangat berbeda antara mas-mas yang kerja di salon dengan anggota Brimob kan?? :p). Nah intinya tipe ini adalah tipe yang drive atau penyetir.
2.Tipe Steadiness (teguh) sangat berbeda 180 derajat dengan tipe dominance, tipe ini adalah tipe yang penurut (bukan berarti menurut dengan bawahannya –> ngapain jadi pemimpin klo gini.. -_-”). Tapi lebih tepatnya orang steadiness memiliki jiwa yang loyal, rajin, cinta damai, suka melayani orang lain dan pekerja keras. Dalam ilmu psikologi biasa kita sebut dengan plegmatis. Cocoklah ini orang kalau bekerja bareng sama tipe Dominance. Tetep nerimo walopun dimarah2in juga. hehe.
3. Tipe Influence (mempengaruhi): Ciri-ciri tipe ini yang mudah terlihat adalah terlihat supel. Tipe ini memiliki rasa humanisme dan humor yang bagus. Sangat optimis dalam menghadapi masalah. Sangat bersemangat, enjoy the life , dan spontanitas. Namun kejelekan tipe ini yah kurang teliti, kurang waspada terhadap musuh, cenderung malas. hmm, apalagi ya.. (ga tega nyebut kekurangannya soalnya kebetulan penulis bertipe ini *menurut test psikogi UI* hihihi). Biasanya di dunia psikologi tipe ini disebut dengan sanguinis.
4. Tipe Compliance (memenuhi):: Duh bingung juga ney istilahnya. Pokoknya tipe ini berkebalikan dengan tipe Influence. Biasa di sebut dengan melankolis (Tapi jangan membayangkan presiden-presiden kita dengan tipe ini akan meneteskan air matanya saat mendengarkan lagu melow nya Rossa atau menangis saat di putus pacarnya.. *hihihi ,anak SMP bgt siy!*). Intinya sangat taat pada hukum, birokrasi atau aturan yang berlaku. Sangat teratur, teliti, waspada, sangat berstrategi dan mungkin juga aga sedikit pendendam. Hati-hati sekalinya dia sakit hati ga akan pernah lo di sapa lagi. (serem ga siy si melankolis ini).

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda pada artikel saya ini, jika ingin bertanya, bertanyalah yang baik. terimakasih.

Blog Archive

Popular Posts