Minggu, 12 Februari 2012







"Brakk” lagi-lagi buku itu harus terhempas ke lantai krn jadi sasaran kemarahanku. “aku tidak mau diatur-atur oleh orang lain!!” teriakku dengan kerasnya. “mbak hanya ingin yang terbaik buat kamu Ais” sahut mbak nina denga lembutnya. “terbaik apa, mbak sudah tau kalau kemampuanku tidak menjangkau itu knapa mbak menyuruhku mengambil jurusan yang aku tidak sanggup, skarang mbak nina tahu aku benar-benar tidak diterima di jurusan dan PTN itu dan kejadian ini gak hanya seekali, mbak nina masih ingat waktu aku keterima di jurusan yang sangat aku cita-citakan tapi apa yang mbak nina lakukan???mbak nina justru menyuruhku meninggalkan jurusan itu dan lagi-lagi aku harus menuruti keinginan mengambil jurusan yang mbak nina inginkan. sungguh aku benar-benar tidak tahu jalan fikiran mbak, aku kecewa sama mbak nina!!!”. Kataku penuh emosi sambil berlalu meninggalkan mbak nina.




Hari-hari kulalui begitu menyedihkan 3 PTN yang sudah ku coba untuk aku pilih gagal dan orang yang paling aku persalahkan adalah kakaku. Dengan bercucuran air mata aku berpamitan sama ibu untuk pergi ke kota meski aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan disana nanti. Ibu memandangiku dengan pandangan ksong dan raut muka sedih dan mungkin juga penyesalan karena tidak bisa berbuat banyak untuk aku. Aku gontai meninggalkan desaku tercinta pergi menyusuri kota metropolitan dengan harapan mengisi waktu luangku selama satu tahun sebelum aku mengikuti tes PTN untuk tahun berikutnya. Aku banar-benar berazzam untuk lepas dari dominasi kakakku yang aku anggap otoriter itu. Sesampai di kota metropolitan itupun aku tak menemukan seorangpun yang aku kenal untuk aku mintai pertolongan, lagi-lagi hanya ada 1 orang yang aku kenal di kota metropolis itu ya dia adalah kakakku, karena kebetulan kakakku juga kuliah di PTN kota tersebut. Aku benar-benar tidak punya pilihan lain lagi-lagi aku harus ketemu miss otoriter itu. Dengan rasa gengsi terpaksa aku menerima penawaran kakaku untuk tinggal di kontrakannya.




Hari-hari aku jalani di kota metropolitan dengan tanpa gairah, lagi-lagi atas suruhan kakaku aku di suruh kerja dulu 3 bulan kemudian ikut bimbingan balajar akupun menurut karena aku sudah tahu watak kakakku. Aku benar-benar merasa seperti kerbau dicocol hidungnya waktu dihadapkan pada keputusan kakaku.




Hampir setahun sudah aku aku menjalani kehidupan di kota metropolis itu, segala duka dan bahagia telah aku rasakan, aku punya banyak teman, hingga suatu saat aku bertemu dengan sosok yang menarik hatiku, dia perhatian, baik, dan tentu saja seorang yang berpendidikan dia selalu membantuku, mengajariku soal-soal tes masuk PTN, memotivasiku untuk tidak menyerah dengan keadaan ya dia adalah Niko. Sampai pada suatu ketika ada getaran-getaran aneh dalam hatiku, ya aku jatuh hati dengannya. Mungkin karena masih belum ada yang mengisi ruang kosong dalam hatiku sehingga begitu cepat aku jatuh cinta padanya apalagi dengan sinyal-sinyal kuat yang diberikan. Hampir 1 bulan hbungan tanpa status itu terjalin hingga suatu hari aku mendengar kabar yang sangat mengejutkan bahwa laki-laki itu adalah teman satu kelas mbak.nina, Seperti detektif aku mengintai setiap pembicaraan teman-teman kontrakan mbak nina, mencari tahu apa kedekatanku sama Nino sudah tercium oleh mereka??kalau memang telah tercium tamtlah riwayatku karena teman-teman kontrakan mbak.nina terkenal anti pacaran. Dugaanku benar, Berita kedekatanku dengan niko sudah terdengar oleh kakakku hingga suatu hari aku mendengar pembicaraan kakakku denga teman-teman kontrakannya untuk tidak memberi aku celah sedikitpun untuk bertemu sama Niko. Aku benar-benar geram dengan kakaku “sampai kapan aku berada dalam dominasi kakakku!!”gumamku sambil melangkah ke kamar.




“Dek, hati-hati lho dengan virus merah jambu semua bisa jadi kacau karea virus itu, adik masih punya taggungan belajar agar berhasil dalam UMPTN nanti”.tegur teman kontrakan kakaku. Dengan tersipu malu”hehe…iya mbak” benar juga ucapan mabk itu. Tapi tetep aja sebel psti itu karena dominasi kakaku. Apa-apa pasti dilarang sebel banget. Benar-Benar mereka menjalankan misinya mreka selalu mengikutiku kemanapunaku pergi bahkan ketika aku menerima tel selalu ada yang komentar. Mereka benar-benar tidak memberi celah aku sedikitpun untuk ketemu dengan tema spesialku itu. Dalam keheningan di kontrakan aku melampiaskan kemarahanku “Maksudnya mbak apa menyuruh teman-teman mbak untuk mengawasi aku?” aku tidak ingin adikku terjerumus”. Mbak nina terlalu ikut campur dalam kehidupanku!!”. “terserah kamu mau bilang kakak seperti apa kakak hanya ingin yang terbaik buat kamu!! “ingin yang terbaik buat aku??bullsit…kakak tidak suka melihat aku bahagia!kakak iri kalau aku berhasil!aku benci kakak!!!!kakak berlau dari hadapanku dengan muka muram tapi biarlah aku merasa puas jika kakak sakit hati.




Kedongkolanku terhadap kakaku semakin menjadi-jadi tapi aku melihat dari raut wajah kakaku tidak ada sama sekali kesan dongkol terhadapku itu justru yang membuat aku semakin dongkol. Pada suatu ketika aku tidak bisa memendam kerinduanku pada Niko, Dengan segala upaya aku mengaburkan pandangan kakakku sama teman-temannya hingga sehabis maghrib aku berhasil menyelinap keluar untuk menemui Niko. Padahal waktu itu adal UMPTN kurang 2 bulan, entahlah aku merasa seperti orang kesurupan aku benar-benar merasa sudah kehilangan kendali, aku selalu melakukan berbagai upaya untuk bisa menemuinya, aku merasa bahagia, damai berada didekatnya meski aku tau dia bukan siapa-siapa bagiku. Pertemuan itu akhirnya terjadi di taman sebuah PTN di surabaya. Keadaan sepi, orang sudah jarang lewat, hingga suatu ketika niko berusaha mengambil ksempatan untuk menciumku tiba-tiba Gubrakkk……aku benar-benar mau pinsan..” Astaghfirullah…….dek Ais sedang ngapain di tempat yang sepi kayak gini???tegur mbak aning dengan suara lembut.”a..a..a..a..aku lagi main-main mbak refreshing fikiranku sumpek. Jawabku dengan tergagap “itu siapa?” “temanku mbak” “Ayo pulang gak baik cewek main-main di tempat yang sepi malam-malam lagi” kata mbak aning sambil menggandengku pulang. Aku benar-benar kehilangan muka di depan teman-temannya mbak Nina. Diam-diam dalam hatiku aku salut sama mbak-mbak yang ada dikontrakan itu, mereka cantik-cantik, alim-alim udah gitu pinter-piter. Aku jadi merasa hina banget di depan mereka.




Waktu yang tinggal 2 bulan itu aku manfaatkan sebaik-baiknya, aku ingin menggapai cita-citaku. Aku berjanji pada diriku sendiri untuk melupakan Niko aku sadar dia bukan apa-apaku dan aku tidak berhak atasnya. Mba.nina selalu menjenguk kamarku waktu akan tidur sambil berucap “keberhasilan tidak akan bisa dicapai tanpa kerja keras dan pengorbanan”. Kata-kata itu yang membuatku selalu terngiang-ngiang karena kata-kata itu diucapkan hampir setiap hari. Namun aku tidak tahu aku selalu ragu denga kemampuanku bahkan ketika tes UMPTN itu akan datang. Aku sudah belajar, aku sudah ikut bimbingan tapi kenapa hatiku tidak bisa mantap.




Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga kau telah memutuskan mengambil Universitas nan jauh diseberang tanpa sepengetahuan kakaku karena kau benar-benar sudah bertekad untuk hidup jauh dari kakaku, agar aku tidak di atur-aur lagi. Bismillah aku melangkahkan kaki mengikuti UMPTN Smoga Alloh memberikan yang terbaik. Dering sms terdengar dari ponselku “selamat menempuh UMPT smoga medapatkan yang terbaik” sms yang tidak aku harapkan ya sms dari TTMku, Niko
Sebulan telah berlalu dalam ketegangan, sekarang sudah lega aku keterima di universias nan jauh disana, meski sedikit kecewa karena tidak bisa meraih mimpi untuk kuliah di kedokteran namun aku lega bisa jauh dari kakaku yang otoriter, bebas dari tirani pendiktean. Meski aku juga sangat berat meninggalkan kontrakan mungil itu. Kontrakan yang penuh kenangan dan perjuangan.




Aku bersiap-siap menuju kampus baruku dengan diantar oleh kakaku,aku tidak mengucapkan sepatah katapun kepada mbakku karena hatiku masih dongkol, aku meliahat di wajah kakak ada perasaan khawatir waktu melepaskan aku nan jauh disana. Aku juga tidak mendapatkan dana sepeserpun dari mbak. Aku yakin kakaku sedang kesulitan keuangan jadi aku tidak pernah meminta kakaku, aku hidup dari sisa tabunganku waktu SMA dulu.




Telah hampir 3 tahun lamanya aku hidup di perantauan tanpa sudi untuk tahu kabar keluargaku disana, egois!!mungkin. tapi inilah tabiatku aku adalah orang yang ga’ suka diatur dan aku adalah orang yang begitu berperasaan hingga sedikit orang melukai hatiku aku langsung akan bereaksi bahkan luka-luka itu akan sangat sulit untuk disembuhkan. Sekian lama hidup dalam perantauan dengan leluasa aku mengendalikan diriku sendiri tanpa ada satupun orang yang berhak untuk mengatur-ngatur dirikku, aku telah membuktikan segalanya aku telah menjdi orang sukses secar materi, aku bisa beli motor dengan uangku sendiri, aku bisa beli laptop dengan uangku sendiri dan masih banyak keberhasilan-keberhasilan materi yang bisa aku capai.




Semakin banyak hal yang aku capai, batinku semakin menderita, meski aku berusaha untuk tetap ceria, senyum, dan berbangga diri dengan prestasi-prestasiku namun ada hal yang tidak bisa aku bohongi ya!hati nurani terdalamku. Aku banar-benar merasa sudah jatuh, aku merasa menjadi hina, batinku tersiksa. Aku merasa semua yang aku dapatkan terasa hampa. Aku down, aku benci dengan diriku sendiri. Aku hanya bisa mengurng diri dalam kamar. Hingga suatu ketika ada seorang teman yang taka sing lagi bagiku. “Ais sedang ada masalah?”sapanya lembut. Namun aku sudah trelanjur down, aku sedang tidak ingin mendengar dan didengar aku hanya ingin sendiri, sendiri dan sendiri. “masalah tidak akan selesai dengan kamu mengurung diri dalam kamar, kamu sudah dewasa ubah mindset kamu, jangan pernah merasa sendiri, kamu punya keluarga, punya saudara, dan punya teman yang bisa kamu ajak berbagi” kata-kata terakhir sembari meninggalkan diriku sendiri. Air mataku semakin deras aku ingat semua keluargaku, aku rindu dengan mereka…….




Temanku telah membawa aku ke suatu tempat yang indah, tempat yang penuh denga bunga-bunga yang elok, taman yang anggun, taman yang penuh dengan cahaya, dan tempat yang akan membuat orang lain ingin menikmati indahnya jalan itu. Hingga suatu ketika aku memutuskan untuk pulang menjenguk keluarga,. Menjenguk kakaku yang dulu adalah orang yang sangat aku benci namun kini menjadi seseorang yang sangat aku cintai.




Di Rumah itu tak ada yang berubah, mungkin hanya beberapa pepohonan bersemi karena musim penghujan. “Ibu…..”aku memeluk ibu erat-erat keadaannya berbeda dengan 3 tahun yang lalu. Kini ibu sudah berubah badannya nampak kurus, disekitar rumah aku amati dengan sekasama tampak sepi, mana adik-adikku???mana kakakku???mana ayah???aku mulai gugup. “ibu, mana adik,kakak,ayah??”tanyaku terbata-bata. “Banyak sekali kejadian yang telah engkau lewatkan selama engkau pergi, adikmu telah kuliah di salah satu PTN Yogyakarta, mabkmu sudah menikah dengan orang NTT sebenarnya mbakmu tidak mau tapi ibu yang memaksa karena mbakmu usianya sudah 28, cukup tua untuk seorang perempuan. ibu menyuruh mbakmu berhenti memikirkan adik-adiknya sudah cukup, sudah saatnya dia memikirkan dirinya sendiri. tetangga juga banyak yang membicarakan mbakmu, mbakmu dibilang perawan tua. Sekarang mbakmu ikut mas iparmu ke NTT sudah hampir setahun mbakmu gak ngasih kabar. Bapakmu pergi kerja di Jakarta untuk membiayai kuliah adikmu. “Oya ada titipan dari mabakmu” kata ibu sambil berjalan menuju kamar, dibukanya bungkusan Koran tersebut, aku terkejut ada dua kebaya yang sangat bagus “pesen mbakmu itu disuruh make’ waktu kamu wisuda kebaya satunya disuruh make’ waktu kamu nikah dia juga berpesan kalo kamu udah lulus disuruh segera nikah jangan terlalu lama melajang




Aku memegang kebaya itu dengan air mata yang tak bisa kubendung, disaat-saat terakhir dia meninggalkan rumah dia masih memikirkan aku, memikirkan masa depanku padahal selama ini hatiku sudah tetutup untuk mbakku aku sudah terlalu muak dengan kediktatorannya. Tiba-tiba ponsel butut punya ibu di Atas TV berdering ibu segera menghampiri ponselnya “tiba-tiba ibu berteriak innalillahiwainnalillahiroji’un sambil bersimpuh disamping televise,mabkmu nduk…mbakmu kecelakaan dan meninggal sama bayinya yang masih usian 6 bulan dalam kandungan” kata ibu terbata-bata. Hatiku terkesiap rasanya ingin menjerit namun suara ini sudah tersangkut dikerongkongan, aku terdiam seperti patung tubuh ini rasanya kaku. Kenapa baru sekarang aku menyadari kalau mbakku mencintaiku tanpa syarat, kenapa baru disaat terakhir aku baru bisa merasakan belai kasih sayang mbak nina yang tiada pernah usang. Masih pantaskah aku dimaafkan??? Mbak nina aku rindu kediktatoranmu. Hanya satu kata yang ingin ku ucakan saat ini. ya Aku menyesal!!!penyesalan yang teramat dalam…..



Aku mengenalnya semenjak aku berusia 14 tahun, dan semenjak itu aku merasa aneh.
Entah apa yang aku rasa saat itu, aku tak mengerti apa yang sedang terjadi kala itu, aku seperti orang yang tak tentu arah.

Saat aku sadari ternyata aku mulai jatuh cinta, ya aku jatuh cinta untuk yang pertama kali
Namun aku tak mampu melakukan apa yang ingin aku lakukan.
Aku hanya mengaguminya dari kejauhan, aku hanya mampu melihat senyumnya dari sini dari tempatku duduk kala itu.
Aku melihatnya tertawa dan melihat bermain bola di  lapangan itu.
Aku sungguh jatuh cinta, ini cinta pertama ku..
Laki laki yang aku pandang terlihat  tampan dengan gayanya yg khas dan aku suka itu..
Matanya sangat indah, rambutnya yang kriting menambah getaran dalam dada ini..

Huuuuh aku suka dia, benar-benar suka dia..
Rasa ini semakin hari semakin dalam.
Setiap hari yang aku ingin hanya memandang wajahnya.
Suatu hari aku melihat tatapan matanya, tatapan mata yang sangat sejuk.

Yang mampu membuat jantung ini berdegup lebih cepat.
Dan akhirnya aku mulai bisa dekat dgn dia, aku merasa sangat bahagia.
Hingga suatu hari, apa yang aku takutkan terjadi, dia pergi..

Pergi tanpa pesan terakhir.
Kini, hanya ada aku dan kenangan itu..
Aku hanya mampu mengingatnya, mengingat semua senyumnya dan tatapan indah itu.
Aku berjalan gontai sambil meneteskan air mata , air mata kehilangan.
Dia, takkan pernah tau betapa sakitnya aku saat itu, saat dia pergi dariku.
Aku tak mampu berkata apapun, aku hanya menangis dalam diam, menyesali semuanya..
Aku mencoba tegar, aku mencoba terus untuk menutup luka ini, luka yang kau beri.
Aku mencoba bahagia dgn apa yg aku milikki saat itu..
Aku mencoba bertahan dgn senyumanku.
Yaa tuhan, jaga dia selama dia jauh dari sisiku.

Di dalam penantianku, ada seorang pria datang dgn membawa sejuta cinta
Aku masih ingin diam, dan diam menunggu cintaku kembali dalam pelukku.
Namun kehadirannya membuat aku  tertawa seperti dulu, tetapi sungguh dalam hati ini masih ada nama cinta pertamaku.
Aku hanya mampu tertawa sesaat saja, setelah itu kembali menangis dalam diamku, dalam penantianku.

Untuk sementara waktu, sakitku terobati oleh kehadirannya di dalam sepiku.
Namun hanya sementara dan setelah itu kami berpisah..
Tahun pun telah berganti namun cintaku tak pernah kembali..
Aku tetap menunggu, menunggu dalam ketidakpastian ini..

Sampai suatu hari, aku tau dia sudah tak sendiri lagi, dia mempunyai seorang kekasih..
Aku hancuuuur saat itu..
Aku harus melihat cinta pertamaku bersama wanitanya itu.
Aku menangis sejadi jadinya :’(
Aku terus menangis dalam diamku, aku tak mampu lagi tersenyum saat itu..

Rasanya hatiku sangat sakit saat itu, hatiku ada 1 dan akhirnya hancur berkeping-keping.
Tuhan, mengapa ini terjadi padaku??
Aku menutupi rapuhnya hatiku dgn caraku sendiri.
Dan aku mencoba berpaling tapi selalu saja gagal.

Akhirnya aku menemukan seorang pria, yang sangat aku harapkan bisa menggantikan  dia.
Namun ternyata aku salah, semua yg aku usahakan gagal..
Entah apa yg aku rasakan saat itu, aku galau..
Aku kecewa..
Aku harus rela DIA bersama wanitanya…
Namun aku tak sekuat yang aku kira, aku berharap aku mampu namun ternyata aku tak
mampu.
Aku terlalu rapuh untuk itu..
Namun aku tak putus asa, aku terus menunggunya dan aku hanya menangis dalam diamku.
Aku berdoa, suatu hari nanti DIA bisa mengerti rasaku ini J
Setelah tahun berganti..

Tuhan mendengar doaku, aku kembali bisa dekat dengan cinta pertamaku itu.
Ahhh, senangnya aku ini :D
Lama-kelamaan aku semakin dekat dengan dia..
Dan sekarang dia bukan lagi bayangan, tapi dia adalah KENYATAAN.
Perjuanganku selama 4tahun ini TIDAK sia2, terima kasih Tuhan :*
I will be love you, until the end of time my Boy J







Pagi itu, aku terbangun dengan mata yang sembab dan membengkak. Semalam aku menangis di kamar sampai ketiduran. Entah berapa lama aku berderai air mata. Yah, aku baru saja mengalami kejadian yang membuat aku begitu sakit. Seorang cowok yang tanpa sengaja masuk dalam kehidupanku kini malah menghancurkan semuanya......


Aku mengenal Dimas dari Santi,teman dekatku. Kebetulan tiap malem Dimas latihan silat di samping ponpes tempat ku mengaji kala malam hari. Awalnya aku biasa aja dengan kehadirannya. Ga ngefek sama sekali. Tapi hari-hari berikutnya Dimas memulai kedekatan kami dengan sekedar menitip salam padaku. Ga ada yang spesial memang. Tapi hari-hari ku kini mulai terasa indah dengan keberadaanya.


Hanya saja kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Disaat aku mulai menyukainya, tak ku sangka Dimas malah nembak Santi. Aku bener-bener ga tau harus berbuat apa. Tentu saja aku tak bisa menyalahkannya karna ini memang hak mereka. Aku mencoba  ikhlas dengan hubungan mereka. Aku berusaha tegar dan mendukung hubungan mereka meski sebenarnya hati ku begitu sakit. Itu semua aku lakukan karna aku masih menghargai Santi sebagai shbat ku. Aku memilih mengalah daripada harus kehilangan sahabat ku hanya karna seorang cowok. Meski hati kecil ku masih tetap mengharapkan Dimas.


Meski pacaran ama Santi,tapi nyatanya tetep aja Dimas ga pernah absent menghubungi ku. Entah sms atau pun telpon. Aku bingung harus bersikap gimana. Karna rasa ikhlas ku lah yang kini menuntunku untuk tetap berhubungan dengan dimas. Jujur saat itu aku benar-benar  telah merelakan Dimas.


Jadi apa salahnya jika aku menerima telpon dan smsnya. Sayangnya pikiranku masih terlalu cetek untuk menyikapi hal itu.  Tentu saja kedekatanku dengan Dimas yang telah ku anggap “teman” itu membuat Santi cemburu. Ia mengira Dimas selingkuh. Dan aku lah selingkuhannya! Kini antara Aku dan Santi serasa ada pemisah yang membuat kami tak lagi bisa seakrab dulu. Ada rasa canggung saat kami ngobrol,seperti orang yang baru kenal.


Hampir  2 tahun lamanya aku tak pernah bertemu lagi dengan Dimas sejak saat itu. Ia tak pernah lagi menghubungiku,atapun Santi. Dimas seperti menghilang di telan bumi. Akupun perlahan bisa menghapusnya dari ingatan ku dan Santi juga telah kembali seperti sedia kala,meski sekarang ia agak tertutup soal cowok.


Kini hari-hari ku semakin berwarna setelah berhasil lolos seleksi dan masuk di SMK favorit di kota ku. Yah,menjadi anak baru tentunya bukan hal yang gampang. Karna aku termasuk anak yang sulit beradaptasi. Aku terlalu cuek dengan apa yang ada di sekitar ku. Namun kini aku telah memiliki beberapa teman akrab.


Tapi hanya satu yang kurasa telah benar-benar akrab. Namanya Putri. Dia temen sebangku ku. Anak nya cukup asyik, meski terkadang ada saat-saat dimana  aku merasa muak padannya. Ada bberapa sifatnya yang tak ku suka. Dia terlalu pede dan kalo ngomong ato ngpapa’’in asal jeplak aja!uukh..yang paling bikin aku sebel saat bersamanya, ngeliat cowok ganteng dikit aja langsung dah tuh kaya ikan kena pancingan. Klepek-klepek ga jelas! Mending kalo di niatinama satu cowok. Nah ini.. tiap ada cowok selaluu aja tingkahnya gtu. Bikin aku tambah mual. Tapi mo diapain juga dia tetep temen terbaik ku(untuk saat ini).


Entah mimpi apa yang ku dapat semalem, pagi itu aku shock setengah mati denger cerita putri soal cowok barunya. Cowok itu... Dimas!! Dimas yang ku kenal bberpa tahun lalu. Yang telah hilang dari kehidupanku setelah menorehkan luka di hati ku. Aku tak habis pikir! Aku memang telah mengenalkan putri pada temen ku yang posisinya juga sbg temen deketnya Dimas.  Tapi aku ga pernah mikir semua ini bakal salah alamat. 


Justru Dimas lah yang kini berpacaran dengan putri. Oh god!! Semoga waktu sedang bercanda..! aku ga mau kejadian itu terulang kembali. Aku takkan sanggup jika harus mengulangnya. Berpura-pura tegar seperti dulu. Aku muak!! Tapi kenyataanya kini,mereka memang pacaran. Tak ada yang bisa ku lakukan selain merelakan mereka. Sama seperti yang ku lakukan dulu. DEMI SAHABAT,!!  T,T







Awal masuk sekolah pasti ada MOS yaitu Masa Orientasi Siswa. Aku menginjak ke SMP, bersama teman-teman SD ku dulu aku berkumpul dan membicarakan tentang MOS. “Gadis…,” begitu teman-teman memanggilku. “teman-teman,” kataku menghampiri mereka. “kamu gugus mana?” tanya Vhe, temanku. “ini aku cari-cari namaku gak ketemu-ketemu,” kataku mengusap keringat yang membasahi wajahku. “ya udah kita cari sama-sama yuk,” ajak Ze, temenku. Kami bertiga mencari namaku yang semenjak tadi tak ketemu-ketemu. “Gadis, sini deh,” kata Ze memanggilku. “ada namaku?” tanyaku penasaran. “ini nih kita satu gugus, Gadis Grittenatha Gladia, Zeazahra Modhyantias, Vhealovin Jhuastian,” kata Ze membaca nama kita bertiga. “wah, hebat kau Ze. Dari tadi aku cari-cari gak ketemu,” kataku memuji Ze. “ya udah kita masuk yuk,” ajak Vhe.


Hari pertama MOS itu sangat membosankan bagiku. Apa lagi harus berpanas-panasan untuk upacara pembukaan MOS. Banyak korban pingsan di lapangan sekolah itu. Tenggorokanku mulai kering dan sungguh membuat kepalaku menjadi pusing. Tak lama, aku merasa sudah tak berdaya dan jatuh pingsan. Tak lama aku membuka kedua mataku dan ternyata aku berada di UKS sekolah. Bersama anggota PMR yang menjadi kakak kelasku waktu itu. Aku masih lemas untuk beranjak dari tempat tidur. Dua sahabatku datang menjengukku. Dan aku di tuntutnya untuk berjalan menuju kelas.

Sampai di kelas aku menerima materi awal-awal perkenalan. Kutatap wajah seorang cowok yang berada di seberang mejaku saat itu. Sebelum materi di mulai, absensi siswa MOS saat itu di percepat. Berpasang-pasangan. Dan tak kusangka namaku dipanggil dan cowok yang berada di sampingku tadi juga maju dan ternyata dia bernama Arezaldhi Birasanjaya. Setelah tanda tangan kehadiran, kami kembali ke tempat duduk semula.

Materi pembelajaran untuk jam pertama sudah usai saatnya istirahat. Aku, Vhe, dan Ze menyergap kantin sekolah dan berdesak-desakan. Dan kulihat lagi cowok yang mempunyai nama Arezaldhi Birasanjaya sedang asyiknya ngobrol dengan teman barunya di depan kelas. Sepertinya aku merasakan yang namanya cinta pada pandangan pertama. Sudah 15 menit waktu untuk istirahat. Waktunya masuk kembali untuk bermain dan belajar.

MOS sudah berjalan tiga hari. Hari ini adalah hari terakhir MOS. Dengan aturan hari ini, aku memakai kaos kaki berbeda warna, dengan rambut yang di kucir sangat banyak seperti orang gila. Semua murid MOS mengikuti upacara penutupan MOS. Hari yang panas. Terasa seperti di panggang. Banyak korban pingsan di lapangan itu. Akhirnya upacara penutupan MOS dipercepat.


***


Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah. Bisa bertemu banyak teman baru. Mereka semua baik kepadaku. Saat aku berkenalan dengan salah satu temanku yang bernama Algea Radista, mataku teralihkan oleh satu sosok yang mungkin pernah aku kenal. Saat ku tatap pekat wajahnya ternyata dialah Arezaldhi Birasanjaya. “Dia kan,” gumamku dalam hati. “halo?Kenapa melongo gitu Dis?” tanya Gea sambil melambai-lambaikan tanganya di depan wajahku. “emm,” aku tersentak olehnya. “kenapa?” tanya Gea penasaran. “oh, ga… gak pa… papa,” kataku gagap. Gea memandangiku dengan wajah bingung. Seperti otaknya penuh dengan tanda tanya. “Gadis…,” sapa Ze dan Vhe. “ehh kalian,” kataku memandang Ve dan Zhe. Vhe dan Ze tersenyum manis kepada Gea. “ini Gea,” kataku memperkenalkan. “aku Vhe,” kata Vhe memperkenalkan dirinya. “aku Ze,” kata Ze juga memperkenalkan dirinya. “so beautiful,” kata Vhe memuji kecantikan Gea. “thank you very much,” kata Gea menjawab pujian Vhe dengan malu.


Aku, Vhe, Ze, dan Gea sudah berteman sangat lama. Sudah lima bulan aku masuk di kelas 7 C. Bersama-sama dengan ketiga sahabatku itu. Tiba-tiba perbincanganku tersentak oleh sosok cowok yang memasuki kelasku. Dia…… Dia…… “Dis, kenapa melongo?” gertak Ze. “eemm, eh, eng… enggak papa,” kataku gugup. “kenapa sih?” tanya Gea. “iya, pelit banget gak mau ngasih tau,” tanya Vhe semakin mendesak. Mereka bertiga melihatku memandangi Arezaldhi sejak tadi. “oo, itu toh yang buat kamu melongo,” ucap Gea menggentakkan jantungku. “siapa, mana?” kataku bertanya-tanya dengan ragu. “itu tuh,” kata Gea menyenggol lenganku dan melirik Arezaldhi. “apaan?”. “sok gak tau nih,” gertak Gea lagi. Aku semakin salah tingkah dibuatnya. Sosok cowok itu pun pergi meninggalkan kelasku. “siapa emangnya?” tanya Vhe dan Ze bersamaan. “Arezaldhi,” kata Gea. “kamu suka ya Dis?” tanya Ze ingin tau. “sok tau kamu Ge,” kataku. “uhuui, jatoh ci’inta agi,” ledek Ze. “apaan sih kalian?” kataku meninggalkan mereka bertiga yang semakin meledekku.


Suatu hari acara ulang tahun sekolahku. Setiap kelas harus menampilkan minimal satu pementasan. Semua teman kelasku memilihku untuk menyanyi solo. Tapi aku seorang remaja yang demam panggung. Dan aku pun ditemani oleh Gea yang suaranya lumayan bagus walaupun nggak sebagus suaraku… hehehe J. Malam ulang tahun itu tiba yang memang bertepatan dengan hari ulang tahunku. “grogi aku Ge,” kataku sambil gemeteran. “enjoy saja Dis,” kata Gea memberiku semangat. “aku bener-bener demam panggung,” kataku dengan keringat dingin. “nanti ada Reza kan yang ngeliat?” ejek Gea. “jadi nama panggilanya Reza,” kataku sedikit tersenyum. “iya.” Hari yang membuatku di selimuti oleh kegerogian yang luar biasa. Karena aku dan Gea akan mewakili kelasku untuk memberikan penampilan yang terbaik.


Acara itu pun dimulai. Dimulai dari kelas 9 lalu dilanjutkan kelas 8 lalu menuju kelas 7. Penampilan yang begitu spektakuler telah ditampilkan dengan penuh semangat. Beribu-ribu tepuk tangan mengiri suasana tersebut. Tiba giliran kelas 7 C yang menampilkan aktrasinya. Jantungku semakin berdebar dengan kencang. Keringat bercucuran ke seluruh badan. Dengan genggaman erat tangan Gea aku dengan gugupnya menaiki panggung dan mengecek mikrofon. Tepuk tangan pun mulai terdengar. Seolah aku tak bisa membayangkan diriku nanti. Dentuman musik R&B mulai terdengar. Dalam hitungan detik syair lagu akan mulai dinyanyikan. Gea dengan semangat dan PD-nya menari-nari happy, sedangkan aku … ????


Keringat bercucuran dari tubuhku. Keringat dingin menyelimuti seluruh tubuhku. Dengan perasaan yang tak karuan aku mulai melantunkan lagu kesukaanku itu. Siswa-siswa bertepuk tangan lama kelamaan aku merasa semakin enjoy. Saat aku menyanyi, aku melihat Reza tersenyum kepadaku. Aku membalas senyumanya yang tak kalah manis hehe J. Lagu itu pun usai ku nyanyikan. Pertunjukan kurang dua kelas lagi. Ada yang dans, drama, nyanyi, pelawak, sampai dengan band.


Hari itu hari yang menyenangkan bagiku. Melihat ia tersenyum kepadaku membuatku semakin bersemangat. “Gadis,” sapa Ze. “Eh, Ze. Yang lain kemana?” kataku balik tanya. “tuh,” kata Ze menunjuk Vhe dan Gea. Vhe dan Gea melambaikan tanganya kepadaku dan Ze. Tiba-tiba Ze menarik tanganku meninggalkan tempat itu. “Gadis, Ze. Mau kemana?” tanya Gea. “bentar aja,” teriak Ze dari kejauhan. Gea mengajakku ke tempat yang sepi, dan Ze tampak serius memandangku. “apa kamu bener suka Reza?” tanya Ze menatap kedua mataku. Aku tidak tau harus berkata apa. Semua kebingunan merasuki otakku. Aku terdiam mematung. “iya,” kataku lirih.

“aku punya informasi tentang si Reza itu,” ungkap Ze. “info apa?” tanyaku kebingungan. “dia sudah mempunyai pacar,” kata Ze berbisik kepadaku. “kamu tau dari siapa?” tanyaku sedih. “kamu tau Viona Adelima kan?” kata Ze menguatkan. “ya.” “dialah pacarnya,” kata Ze. Aku sedikit ragu dan meneteskan air mata. “kenapa aku mencintai orang yang salah selama ini?” kataku menambah tangisanku. Isak tangisku terdengar oleh Vhe dan Gea. “kenapa dia?” tanya Vhe dan Gea. “kamu tidak salah mencintai dia tetapi kamu hanya belum beruntung mendapatkanya,” hibur Ze. Ze berbisik kepada Gea dan Vhe atas semua ini. “sudahlah Dis, kenapa harus menangis karena cinta?” hibur Gea. “iya, dia bukan sosok yang baik untuk kamu. Banyak cowok yang mau sama kamu di luar sana. Bahkan lebih baik dari Reza,” ungkap Vhe memberi semangat. Aku terharu dengan semuanya. Aku memeluk erat tubuh ketiga sahabatku itu dengan penuh keikhlasan dan aku tau dia bukanlah untukku.









 Icha membanting tubuhnya di atas ranjang. Matanya berkaca-kaca, masih tidak percaya. Rio, cowok dengan postur tinggi & item manis. Orang yang selama ini ia kenal sebagai pacar dari Fina, salah satu sahabat karibnya. Dan dia tahu betul, Fina sangat mencintainya, dengan segala cara Fina mati-matian untuk mempertahankan cinta Rio. Tetapi, kejadian tak disangka tiba-tiba terjadi. Rio menyatakan cinta padanya. Ini pasti akan menjadi sebuah dilema cinta.
    “Aku sayang kamu, aku cinta kamu..??”
    “Apa aku salah, Cha..??”
    “Aku rela memutuskan Fina, kenapa, itu karena aku tidak bisa membohongi perasaanku padamu Cha”.
    Kata-kata itu selalu terngiang di telinganya. Beberapa jam yang lalu, Rio mengatakan semua yang ada dalam hatinya. Masih tak habis pikir, merasa dunia tak adil. Gadis yang sekarang duduk di bangku kelas XI SMA menangis sejadinya. Walaupun tak mengeluarkan suara.
    Ia kehilangan semua moodnya untuk belajar. Untung besok adalah hari minggu, yang dia anggap adalah hari kebabasan untuk meluangkan waktu dan membuang semua kejenuhan yang dihadapi setelah disuguhi seabreg kegiatan dan pelajaran di sekolah.
    “Tuhan, What happen with me..??”
    Dalam hati ia selalu bertanya-tanya.
    “Arrrghhh, kenapa semua ini terjadi padaku?”
    “Apa yang akan dikatakan Fina kepadaku jika ia tau semua ini. Apa yang akan dikatakan oleh teman-temanku?”
    “Aku tak bisa, aku bukan perebut cowok orang !”
    ***
    Lalu ditelfonlah Dony, sahabat sekaligus sepupu. Yang dia anggap adalah sahabat yang paling gokil dalam segala perbuatan juga aktivitasnya sehari-hari, yang paling penting tentu bisa mengerti setiap dia berkeluh kesah padanya.
    “Tuutt… Tuutt… Tutt…”
    “Hallo, selamat malam, pembasmi serangga siap membantu anda”
    “Kami akan melayani anda seprofessional mungkin. Semua jenis serangga akan kami basmi”. Hehehe….
    Suara bercanda Dony terdengar dari kejauhan. Tetapi ia belum bisa bicara, bibirnya masih kaku untuk mengucapkan kata-kata. Suaranya serak, karena hampir dua jam dia menangis.
    “Hallo, selamat malam, pembasmi serangga siap membantu anda”
    “Kami akan melayani anda seprofessional mungkin. Semua jenis serangga akan kami basmi”. Hehehe….


    Dony mengulangi kata-katanya.
    Dan barulah ia mengucapkan kata-kata yang terdengar serak.
    “Aku mau curhat Don. Aku bingung, harus bagaimana..??”
    Dan langsung saja dony, dengan keisengannya menjawab.
    “Wakh,, ada yang salah nich. Minum obatnya ketuker sama racun tikus ya..??”
    Dengan nada memelas serta suara serak Icha menjawab.
    “Serius ini, ada waktu kan buat dengerin?”
    Dengan PD-nya dony langsung menjunjung tinggi rasa persahabatan & persaudaraan. Tentu dengan versinya sendiri. “Ia… ia… maaf, buat sahabatku. Apa sich yang nggak.. hehe..??”
    “Gini don, kamu tahu Rio kan?”
    “Ia, tahu. Pacarnya Fina kan? Ada apa dengan dia?”
    “Dia tadi ke rumahku, dia bilang sangat mencintaiku, dia memaksa aku jadi pacarnya.”
    “Yess..!!”
    “Ko, Yess. Eman


g kenapa?”
    “Aku bakal dapat traktiran makan gratis nich” hehehe
    “Akkhh,, Donyyyy… jangan bercanda dulu kenapa sich..?? Orang lagi serius juga”. Suara memelas dan manja keluar dari mulut Icha.
    “Ia,, maaf lagi dech. Emang kenapa, toh kamu lagi jomblo, orangnya biarpun item manis, cakep juga, lumayan lah?” kata Dony mencoba menghibur.
    “Bukan itu masalahnya, kamu nggak pernah tau kan kalau Fina sangat mencintai Rio..?? Dia mati-matian mempertahankan cinta hanya untuk seorang Rio. Kemarin ada 2 cwok yang nembak Fina, juga dia tolak”. 
    “Ooo… begitu, terus mau bagaimana?”
    “Aku bingung, aku nggak tahu, apa yang harus aku lakukan”.
    “Ya, udah, besok aku temenin ke rumah Fina, nglurusin masalah ini baik-baik. OK?”
    “Hah,, apa kamu sudah gila. Mau bilang Fina ke aku. Bisa-bisa aku akan langsung kena semprotan dari Fina?”. Sontak saja icha langsung mengeluarkan kata-kata emosinya.  Dengan santai dan bijaksananya dony menjawab.
    “Terus… mau sampai kapan kamu pendam? Kalau Fina sudah tahu pasti semuanya akan terasa tenang & masalah clear. Mau nggak, kebetulan besok hari Minggu, aku juga libur kerja. Kalau nggak mau ya sudah”.
    Ichapun bingung memikirkan semua itu. Mungkin sudah buntu pikirannya. Dan mau saja mengikuti ajakan sahabatnya.
    “Ia dech, tapi kamu yang ngmong ya..??
    “Lhoo. Kok aku sih, yang punya problem kan kamu”
    Lagi-lagi icha dengan memelas dengan setengah merayu. Dia paling tahu kelemahan Dony. Kalau dony tidak akan tega melihat orang kesusahan, apalagi seorang perempuan.
    “Ayo donk, please. Bantu aku, katanya sahabatku”
    Dan benarlah, dony langsung menyetujui permintaanya.
    “Ya udah, sekarang aku mau tidur dulu. Ngantuk banget.”
    “He’Em,, makasih don. Besok pagi langsung ke rumahku ya..??”
    “Ia..ia.. aku pagi-pagi ke rumahmu. Udah ya, tinggal 
½ watt nich. Bye…” “Tut…tut…tut..”
    Telponpun diputuskan oleh Dony. Dengan setengah menggerutu. Huh, kebiasaan banget. Belum dimatiin, udah dimatiin duluan.
    Tetapi, icha juga sangat tau kalau dony kecapean habis kerja seharian. Apalagi kerja di bidang jasa, pasti sangat capek. Menghadapi 1001 macam karakter orang, tapi selalu dia bisa membuat dirinya tersenyum seperti sekarang ini. Makanya dia memasukkan dony ke daftar sebagai sahabat yang paling baik. Walaupun kadang memang membuat kesal setengah mati. 


Akhirnya, ichapun mencuci mukanya yang lusuh oleh air mata telah kering. Lalu merebahkan badan serta memejamkan mata. Karena Icha juga sangat capek, setelah seharian diboombardir ulangan 3 mata pelajaran. Ditambah lagi Rio yang barusan membuat dirinya kaget, hampir mencopot jantungnya.
    ***
    Minggu yang cerah adalah hari yang asyik bagi para kaum muda. Apalagi yang sudah punya pasangan. Mereka pasti akan memanfaatkan momentum itu untuk sekedar berjalan-jalan mungkin atau aktivitas lainnya, walaupun dalam 1 bulan ada 4 kali hari minggu, tetapi tidak ada bosannya menunggu hari minggu tiba. Tetapi, tidak bagi Icha sekarang, yang sedang diberondong dengan sejuta masalah baginya. Ketika dia bangun, sangat malas untuk beraktivitas. Padahal biasanya hari minggu adalah hari yang paling istimewa dalam hari-harinya. Dengan langkah lesuh, dia menuju kamar mandi untuk menyegarkan badan sebelum dony datang. Icha tidak mau, dony nyerocos menceramahinya ketika ia datang, belum sempat mandi. Kemarin dony sudah berjanji akan datang pagi-pagi.


    ***
    “Permisi… tok… tok… tok…”.
    Suara dony berubah menjadi kakek-kakek, ketika mengetuk pintu untuk menemui Icha di rumahnya. Dan langsung mama icha yang sedang berada di dapurpun langsung bergegas membukakan pintu untuk tamunya. Ketika mamanya yang tak lain adalah tantenya membukakan pintu.
    “Ya ampuuunnnn,,,, kamu lagi, kamu lagi don, gak ada kapoknya ya ngerjain tante”. Dengan setengah kesal mama icha mengomeli ponakannya yang isengnya kadang keterlaluan. Memang, tidak Cuma 1 kali mama icha tertipu dengan ulahnya dony. Tapi, ya seperti biasa dony hanya melontarkan senyum khasnya untuk tantenya itu, seolah tak mempunyai dosa sedikitpun.
    “Hehehehe… maaf, Tan. Ichanya ada..??”
    “Awas,, ya, sekali lagi..!! Ada, baru selesai mandi tuch”
    “Yaudah masuk, tante lagi masuk, ntar gosong lagi”
    “Ia… ia… ia… ngomel mulu, cepet tua tan. Hehehehe”
    Lagi-lagi dony membuat kesal kepada tantenya. Sehingga tantenya pun mengeluarkan jurusnya.
    “Ya ampuunn,, ini anak satu. Berbalik sambil menjewernya”
    “Peace… Tan. Peace… Ampun !!” bujuk dony kepada tantenya agar melepaskan tangan dari telinganya.
    “Ada apa sich, pagi-pagi dah ribut-ribut. Kayak anak kecil aja”. Tiba-tiba icha muncul dari dalam.
    “Udah-udah, mama ke dapur lagi, gosong tuch masakan”, lalu mama ichapun kembali ke dapur meninggalkan keponakannya yang super rese itu. Icha sudah tahu betul kelakuan sepupunya kepada mamanya. Ichapun langsung meluruskan permasalahan kepada dony, dan mengajak ke rumah fina.
    “Jadi, gimana..?? ke rumah fina sekarang..??” tanya icha kepada dony.
    “Nggak, besok aja sekalian” Dony menjawab dengan agak ketus, karena kesal.
    “Hehehe… ia.. ia.. ayo berangkat, jangan manyun begitu”, canda icha kepada dony. Akhirnya mereka berdua menuju ke rumah fina.
    ***
    Tapi apa yang terjadi, tanpa disangka, tanpa direkayasa, dan di luar skenario, kalau bahasa pertelevisian. Sesampainya di rumah fina, rio & fina sedang di ruang berdua seperti larut dalam kesedihan. Ichapun melangkah lemas, ketika dipersilahkan duduk oleh fina. Bagaimana tidak sahabat yang selama ini jadi pendengar setia ketika icha sedang diberondong masalah dalam hidupnya. Sekarang ia bersedih karena dilema yang menyangkut dirinya. 10 menit mereka berempat membisu. Suasana menjadi sangat amat dramatis seperti di film Titanic ketika Jack menyelamatkan kekasihnya Rose. Atau mungkin seperti Fahri di Ayat-Ayat Cinta ketika dihadapkan kepada dua perempuan yang dicintainya. Dony anak super resepun hanya diam ikut larut dalam suasana pagi itu.
    “Cha… aku akan ikhlas jika semua ini yang terbaik untuk rio, semua ini memang sudah suratan. Kamu jauh lebih baik daripada aku. Please banget, bahagiain dia. Kita akan tetap bersahabat. Aku hanya memohon 1 permintaan saja, jangan pernah kau sakiti dia”. Fina memecah kebisuan sambil meneteskan air mata.
    “Tapi fin..??” belum selesai icha berpendapat, sudah dipotong dulu oleh Rio.
    “Fin, kamu percaya kan. Semua akan indah jika kamu menerimanya dengan tulus..?? Cinta ini akan mengalir seperti air di sungai. Cinta ini akan abadi jika kamu memang cinta dengan persahabatan ini. Fina sudah rela aku untukmu, aku tinggal menunggu keputusanmu”.
    Fina tak mampu berkata-kata lagi, kepalanya berat tak tertahankan. Jiwanya seperti akan keluar dari raganya.
    Suara teleponpun berdering, icha dengan setengah sadar mengambil dan melihat “Rio memanggil..”. Icha baru sadar ternyata semua yang dialaminya adalah mimpi. Jantungnya masih berdegup dengan kencangnya. Darahnya mengalir deras. Keringat dinginpun keluar. Apakah ini pertanda akan mulainya segala mimpi itu. Hanya Icha dan Tuhan yang tau. 

Cafe Permata Hijau PLAKK !! BYURRR !! kita PUTUS !! “Rey Rey tunggu aku bisa jelasin semuanya dia sepupu aku .” ucap Rama“Apa ?? sepupu ?? . Kemarin kamu bilang dia temen kamu . jadi yang benar yang mana ?? HAH !!”“Pokoknya mulai sekarang kita PUTUS !! jangan pernah ganggu aku lagi. Dasar PLAYBOY KODOK !! Arrrrgghhhh SHIT !! kenapa sih ngerasa sesek banget kalau inget kejadian itu. Gue kira Rama tipe cowok setia tapi ternyata salah besar dia PENIPU. Benci banget sama dia benci tingkat dewa. Padahal,gue berharap kita bisa langgeng tapi kayanya dewi fortuna masih jauh dari kehidupan percintaan gue. Huft“ehemm, engga nyangka ya kenyot jutek bisa nangis juga”“eh,sejak kapan lo disini enggak sopan banget. Dasar tukang nguping !!”“sapa yang nguping. Liat dong ini tempat umum semua orang berhak kesini. Lo aja yang bego nangis di taman sekolah,kenapa engga sekalian di masjid pake toa biar satu sekolah tau si kenyot yang jutek bisa nangis juga . haha” Ishhhhhhhhhhh kenapa sih mahluk satu ini enggak bisa ngliyat gue damai sebentar aja. Ragil Darma Santosa iya dia temen lebih tepatnya musuh bebuyutan gue dari awal masuk SMA sampe sekarang udah mau lulus kita enggak pernah akur. Sialnya lagi 3th kita selalu sekelas huft. Enggak tau gimana awalnya kita bisa jadi musuh tapi yang jelas cowok ini selalu aja ngrecokin gue. Sampe-sampe gue nyebut dia “cowok radagila” haha “nyott nyott KENYOTTTTTTTTTTTTTTTT !! teriak ragil“aww apaapaan si lo gue engga tuli”“Lo kenapa si diajakin ngomong malah nglamun,gue tau kalo gue ganteng pesona gue engga ada yang nandingin seantero sekolah tapi engga usah ngilyatin kayak gitu kali.” Ucap Ragil“hueekkkkkkkkssssssss PD JRENG -,- gue bukan terpesona sama lo tapi lagi mikir sial banget ya hidup gue tiap hari direcokin sama lo” “Emang segitu bencinya ya lo sama gue Rey?” Tanya Ragil“hmmm enggak juga si, sorry ya kalo kesannya gitu”“enggak apapa kok gue juga yang salah engga pernah tahan kalo liat lo lagu damai . haha“yaudah sekarang sebagai teman gue mau tanya . lo kenapa si ? kok kayanya murung banget ? ada masalah ?? kalo mau lo bisa cerita . Wuissssssssshhhhhhhhhhh kemasukan hantu apa si Ragil tumben dia lembut banget. Mungkin engga ada salahnya ya gue certain unek-unek gue daripada sesek trus. Curhat ke Mala sama Rara juga pasti diomelin dulu ujung-ujungnya disuru sabar.”batin gue “Tapi lo janji iya engga bakal ngledek.” Pinta gue “iya gue janji sumpah dah .”“hmmm gue putus” ucapku pelan“hah !! putus serius loh ?” ucap ragil girang“kok lo girang gitu si denger gue putus ? seneng lo ya ?”“ haha . sorry sorry nyot bukannya seneng. Tapi aneh aja masa si seorang Rayna Kemala sedih cuma gara-gara putus. Setau gue bukannya lo udah biasanya pacaran instan. Haha”“Apaan si lo gil . heu taulah yang pacaran udah lama mah ngledek mulu bisanya. Emang engga bosen ya gil ? lagian gue murung bukan karna putus tapi penyebab putusnya.” “kalo ngomongin bosen mah uda pasti iya tapi engga ada salahnya kan pertahanin demi orang yang sayang sama kita. Emang lo putus kenapa ?”“demi orang yang sayang sama kita? Berarti lo engga sayang dong sama dia. Kasarnya Cuma mau bales budi kan ? hmm gue diselingkuhin . huh”“wkwkwkkw seorang Rayna diselingkuhin. Kok bisa?”“udah deh puas banget lo ketawa. Ya bisalah buktinya playboy cap kodok selingkuh didepan mata kepala gue . heuh”“emang selingkuhannya secantik apa si sampe dia duain lo”“hmm kalo lo tau ya selingkuhanya sama sekali engga ada bagus-bagusnya,muka imut gue,body berisi gue,kulit putihan gue juga”“tapi dia bisa ngasi lebih ke Rama.” Sergah Ragil“maksud lo?”“iya dia lebih agresif kali ketimbang lo kenyot jutek. Wkwkkw “ bisik Ragil sambil berlalri“ARRRRRRRRRHGGGGGGGGGGGGGHHHHHHHH RAGIL !!!! dasar cowok songong pikiran lo ngeres aja. Awas lo ya !!“udahlah cowok kaya gitu engga pantes buat dipikirin.”teriak ragil samar-samarBener juga yang dibilang Ragil ngapain gue ribet mikirin cowok brengsek itu,toh di dunia ini masih banyak cowok yang lebih baik dari dia.”thanks gil” batin gue J“Reyyyyy dari tadi gue cari lo engga taunya lo mojok disini. Ngapain si betah banget disini ? jangan bilang masih mikirin si Rama ? ucap mala yang tiba-tiba muncul“isshh sorry-sorry jek deh gue masih mikirin playboy cap kodok itu . engga penting banget . Rara mana ?“nah gitu dong itu baru namanya Rayna kemala. Rara nyari bahan persentasi biologi buat besok di perpustakaan. Nanti sore jalan yuk !! uda lama kita engga jalan bertiga.”ajak mala“boleh-boleh sekalian refreshing juga.hehe”07.00pm @bedroom“fiuhhhhhhh capek juga ya tapi seneng banget setelah sekian lama engga jalan bareng akhirnya kita bisa gila-gilaan lagi.”batin gueDrrrtdrrrttdrrrttFrom : 088777xxxxLagi apa kenyot sayang ? gimana uda dapet cowok belum ? hahaIshhhhhhh siapa ni seenaknya manggil-manggil sayang. Eitsss kenyot ?? hmmmTo : 088777xxxxKenyot ? dasar cowok radagila !! ya belumlah baru beberapa hari putus . emang kenapa ?Engga lama berselang sms balesan dari ragil pun masuk .From : 088777xxxxHaha. Udahlah sayang cowok kaya gitu engga usah diladenin.sekarang tinggal cari yang baru aja.Waduuu sayang ?? huekkksss sok manis banget ni cowok -,-Tapi yaudalah engga jelek juga di panggil sayang paling engga gue bisa memperbaiki hubungan kita yang selama ini engga pernah baik. HahaSemenjak malam Ragil tiba-tiba sms dan manggil gue “sayang” gue ngerasa kita semakin deket. Hampir setiap malem dia smsin dan engga jarang juga kita jadi smsan sampe tengah malem malah kadang sampe pagi saking asyiknya. Dia juga masih tetep manggil gue sayang walaupun gue agak risih tapi gue pikir dia emang suka seenaknya manggil orang dulu aja dia manggil gue “kenyot”-,-Dan sekarang uda hampir sebulan hubungan gue sama Ragil membaik. Engga jarang juga gue liat anak-anak menatap heran kalo liat kita lagi jalan berdua. HahaSampai saatnya di perpustakaan“Rey,sabtu besok ada acara engga?” tanya Ragil“engga”jawab gue masih sambil baca buku“Jalan yuk rey. Sumpek gue weekend dirumah aja” ajak ragil“HAH !! JALAN !! teriak gue saking kagetnya“ssssttttt berisik !! ini di perpusakaan kenyot !! ucap Ragil“upsss sorry sorry.” Hehe “Gil tadi lo bilang apa ?”“sabtu besok lo mau engga jalan sama gue ?”ajak Ragil lagi“lo serius ? apa bercanda?”“seriuslah ngapain becanda . lo mau kan ?”“cewek lo ?” tanya gue pelan“maksudnya?”“hmmm gini ya gil lo kan uda punya pacar, kalo pacar lo tau kita jalan berdua gimana ? gue engga mau disangka ngrusak hubungan orang.”“lho emang kenapa rey ? kita kan Cuma jalan biasa bukan ngedate. Lagian gue bête banget ni ayolah please temenin gue sekali ini aja . mau ya ?” pinta ragil“hmmm oke deh gue mau tapi resiko tanggung sendiri ya ?”hehe“oke sayang makasi ya” hahaSabtu pagi Tintin tintin…(anggap bunyi klakson)“iya sebentar sabar dong”ucapku“ahh lelet banget si nyot keburu siang ni”“emang mau kemana sih gil?” tanya gue“hmmm kita ke Dufan aja yuk !!” ajak Ragil“Dufan ?? boleh deh JSeharian kita main-main di dufan nyobain segala permainan yang ada dari mulai tornado,rollercoaster,dllEngga terasa matahari hampir terbenam di ufuk timur,kita berdua duduk-duduk dipinggiran pantai ancol .“Rey. Ragil membuka pembicaraan“iyaa kenapa?” tanya gueTiba-tiba Ragil berdiri didepan dan meraih tanganku“Rey,aku sayang kamu . Bukan sebagai teman atau sahabat tapi lebih dari itu rey” ucap Ragil tegasHAH !! ngomong apa si gil ? jangan gila lah gil . kita sama-sama tau kalo kamu uda punya pacar dan aku engga mau ngrusak hubungan kalian.”“Rey tapi aku sayang kamu,aku tau ini salah tapi yang namanya hati engga bisa ditahan rey,kamu baik selalu ngertiin aku,aku nyaman sama kamu apa salah kalo aku kaya gini?”“Tapi gil status kamu?”ucapku lemas“sekarang aku tanya kamu sayang engga sama aku ?”“Mungkin awalnya aku hanya sekedar mencari kenyamanan karna sakit hati diselingkuhin tapi engga munafik seiring berjalannya waktu rasa itu perlahan muncul,rasa takut kehilangan kamu. Tapi aku sadar kalo semuanya salah dan harus berakhir gil.”“Berakhir ? apa kamu rela ngelepas perasaan kita gitu aja?”“siapa si gil yang rela ngelepas orang yang kita sayang? Tapi ini salah gil kamu udah punya komitmen sama cewek lain dan aku engga mau ngrusaknya,aku juga cewek gil dan aku tau rasanya dikhianati”“oke aku bakal putusin Gita buat kamu.” Ucap Ragil“APA ?? kamu bakal putusin Gita ?? Kamu gila ya gil . Gita cewek baik kamu rela nyakitin dia,aku ngomong gitu bukan berarti aku nyuruh kalian putus.”“Tapi aku sayang kamu dan aku engga akan rela kehilangan kamu rey”Perlahan Ragil memelukku dan kita pun terhanyut dalam pikiran masing-masing.Setelah senja yang indah itu kitapun semakin dekat sama-sama saling mengingatkan,menasihati melengkapi dan menemani.Walaupun kita sadar jika hubungan ini salah tapi kita yakin semuanya akan indah pada waktunya.Akhirnya Ujian Nasional pun tiba kami siswa-siswi kela XII melaksanakan ujian dengan tenang. Walaupun ada rasa khawatir dengan hasilnya nanti tapi kami tetap berusaha untuk mendapatkan nilai yang terbaik.“Rey,abis pengumuman ujian kita jalan-jalan yuk !” ajak Ragil“Kemana?”jawabku“Puncak.” “HAH!! Puncak ?? “tukasku kaget“iya puncak. Emang kenapa ?“apa engga kejauhan gil.”tanyaku“hmm justru lebih jauh lebih baik”“maksudnya”tanyaku lagi“iya biar engga ada yang ganggu kita,cuma ada kita berdua”ucap ragil sambil merangkulku. Akupun tersenyum J“YEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE KITA LULUS !!” teriak aku,Mala dan RaraAkhirnya pengumuman kelulusan itupun tiba. Sorak sorak siswa-siswi SMA Tunas Bangsa pun menggelegar.#lebay“Rey besok jadi ya?aku jemput jam 8pagi.” Tiba-tiba Ragil muncul“oke deh.”jawabku“yauda ya aku tinggal dulu” pamit Ragil“ciieeeeeeeeeee cikiciew” ledek Mala dan Rara“apaan si lo berdua”“taulah yang mau bulan madu mah” ucap Mala“HEH sembarangan kalo ngomong.” Ucapku malumalu“ihhh pipinya merah.” Sergah Rara“udah deh ahhhh kalian ini.”Tiba-tibaDrrrrrt drrttttttFrom : 08529512xxxAda yang perlu kita bicarain . gue tunggu di cafe Rose Jam 5 sore ini. PENTING“Nomer siapa ni ?” Mal, Ra kalian tau engga?”“engga tau gue rey fans lo kali.”canda Mala“ihh ngarang deh lo.”“yauda kalo lo penasaran ntar sore lo datang aja ke cafe Rose”ucap RaraCafe RoseAku duduk di meja nomer 13 menunggu si yang empunya nomer misterius itu datang. Tidak berselang lama seorang wanita seumuranku menghampiri. Dari perawakannya cantik,anggun pokoknya cewek banget berbanding kebalik sama aku.“Reyna Kemala??”tanyanya jutek“iya saya Reyna anda siapa ya?”“Perkenalkan nama saya Gita dan saya yang meminta anda kemari” ucapnya sembari menjulurkan telapak tanganJEDERRRRRRRRRRRRRRRRR (anggap suara petir)“Gita?” tanyaku kaget“iya Gita,saya Gita cewek yang hampir 2th menjadi pacar Ragil Darma Santosa,kenapa ? kaget ?” ucapnya sinisPerkataannya sudah cukup membuktikan jika dia sudah tau hubunganku dengan Ragil selama ini. Akupun menunduk lemas tidak tau mau bilang apa karena aku sadar posisi ku salah menyayangi seorang laki-laki yang sudah mempunyai pacar selama hampir 2tahun.“Maaf!!” katakuHanya kata maaf yang dapat keluar dari bibirku.“Aku engga perlu ucapan maaf dari cewek kayak kamu rey,cewek yang engga punya perasaan. Aku minta kalo kamu masi punya perasaan sebagai sesama cewek harusnya kamu sadar cepat atau lambat hubungan terlarang kalian akan berakhir karena Ragil sudah pasti memilih aku perempuan yang jelas-jelas dia cintai hampir 2tahun ini.”sentak Gita“iya aku sadar git,aku salah,aku janji akan ngejauhin dia tapi aku mohon sekali aja izinin aku pergi sama dia untuk terakhir kalinya. Setelah itu aku engga akan muncul lagi dihadapan Ragil . aku janji.”ucapku lemas“oke,aku pegang janji kamu tapi inget ini yang terakhir kalo sampe aku liat kamu ganggu hubungan kita lagi,aku bakal bilang kesemua orang kalo kamu cewek engga berperasaan perusak hubungan oranglain.ngerti !! ancam Gita Akupun membeku di meja 13 setelah kepergian Gita, Cuma sesak yang kurasakan saat ini.huftAkhirnya semuanya harus berakhir tapi sayang bukan akhir yang indah.Batinku Keesokan harinyaAku bertekad agar terlihat ceria di depan Ragil walaupun dengan keadaan mata sembab akibat menangis semalaman karena aku tau ini hari terakhir aku bersama Ragil dan aku tidak ingin mengecewakannya.“hay sayang !” sapaku dengan senyum dipaksakan“kamu kenapa rey? Kok pucat ? mata kamu sembab ?”tanya Ragil“Engga apapa kok aku tadi malam engga bisa tidur aja abis mau cepet-cepet jalan-jalan sama kamu” jawabku“kalo kamu sakit lain kali aja kita pergi”ucap Ragil“engga kok aku engga apapa. Ayoo berangkat” desakkuKita pun menikmati indahnya pegunungan menghirup segarnya udara pagi di puncak. Benar-benar hanya kita berdua dan aku berharap waktu berhenti sekarang juga karena aku masi belum rela jika harus kehilangan orang yanga amat sangat aku sayangi.Sekarang aku berada dipelukan Ragi dan berharap pelukan ini tidak akan pernah lepas.“Gil..ucapku“iya sayang” jawab Ragil“apapun yang terjadi nanti aku minta kamu selalu ingat kalo aku sayang banget sama kamu dan akan selalu sayang.”kataku“Kamu ngomong apa si Rey.”sentak Ragil“Aku cuma takut kehilangan kamu gil,takut”ucapku sembari memeluk Ragil lebih erat“Aku engga akan pernah ninggalin kamu rey,aku janji.”desah Ragil sembari mengecup keningku“I love you”bisik Ragil“ I love you too”jawabkuKeesokan harinya di taman “APA ?? PUTUS ??” teriak gita“iya git,aku mau kita putus sorry kalo kesannya mendadak tapi aku udah engga sanggup lagi ngebohongin diri aku sendiri,aku udah engga sayang lagi sama kamu git jadi percuma kalo kita lanjutkan hubungan kita ini.”jelas Ragil“oh jadi kamu lebih milih cewek jadi-jadian itu daripada aku cewek yang uda jadi pacar kamu hampir 2th"“Namanya Rayna git,dan aku minta kamu jangan pernah salahin Rayna tentang keputusan aku ini,aku mutusin kamu bukan semata-mata karena Rayna tapi juga aku uda engga tahan dengan sikap kamu yang protektif,curigaan dan engga pernah ngertiin aku git,jadi aku pikir buat apa hubungan kita dilanjutin kalo uda engga ada lagi rasa saling percaya.”“Kamu jahat gil kamu mutusin aku gitu aja setelah hampir 2tahun kita pacaran?aku sayang kamu gil”desah gita “maaf git”desah Ragil“Apa ? maaf ? gampang banget ya kamu bilang maaf gil . brengsek kamu gil”ucap Gita berkobar-kobar “oke aku ngaku salah git,tapi aku jadi gini karna kamu juga . kamu engga pernah ngertiin aku lagi,kamu mau aku selalu ada buat kamu,tapi kemana kamu waktu aku lagi butuh dukungan. Kamu asik sama dunia kamu.”“aku janji bakal berubah gil,tapi kita jangan putus ya ?”pinta gita “sorry git ini uda keputusan aku. Kamu pasti dapetin cowok yang lebih baik dari aku.”Ragil pun pergi meninggalkan gita dan pergi menemui Rayna.Di rumah Rayna“APA ? Pekanbaru ??” teriak Ragil“iya den,non Rayna ikut ibu sama bapa katanya juga mau menetap disana.”“MENETAP bi ?”“iya den” jawab pembantu Rayna“Dia engga ninggalin pesen buat saya bi ? surat misalnya ?” tanya Ragil“Engga den,tapi kalo den Ragil mau nyusulin non Rayna ke Bandara sepertinya masi bisa,setau bibi jadwal penerbangannya jam 2 siang.”“makasih ya bi “ ucap RagilRagil pun melesat pergi menuju bandara,dengan kecepatan maksimal dia menerobos padatnya jalanan ibukota tidak jarang dia menerobos lampu merah . Tak perduli dengan adanya aparat pemerintah yang berada di sisi kanan kiri jalan . yang ada di kepalanya sekarang adalah bagaimana secepatnya sampai ke bandara agar tidak kehilangan gadis yang saat ini teramat dia sayangi.BandaraRayna duduk termenung di ruang tunggu . jadwal keberangkatannya tinggal menghitung menit tapi Ragil belum tampak . padahal Rayna bertekad jika Ragil datang dan memintanya untuk tetap tinggal dia akan membatalkan keberangkatannya.Penumpang dengan penerbangan tujuan pekanbaru di harapkan segera bersiap-siap“Ray ayo kita masuk.” Ajak papa“iya pa”“Kenapa ? ko lesu gitu kalo kamu berat ninggalin Jakarta kita batalin aja ya kepindahan kamu.”Tanya mamah“Engga kok mah Rayna yakin mau pindah”Tiba-tiba“Raynaaaaaaaaa tunggu !!“Ragil ??”“Ray aku mohon jangan pergi,aku sayang kamu please” ucap ragil“Tapi gita ?”“Aku udah jelasin semua ke gita dan kita udah putus rey.”“Apa kamu bener-bener sayang aku gil ? aku gg mau kamu nglakuin kesalahan kita ini di kemudian hari gil dan aku menjadi korbannya”“oke aku tau awal hubungan kita ini salah dan aku engga bisa jamin kalo salahsatu dari kita engga akan nglakuin kesalahan yang sama dikemudian hari, tapi untuk sekarang satu-satunya cewek yang aku sayang Cuma kamu rey”“Rey keliatannya ragil serius sama apa yang dia omongin”ucap mamah tiba-tiba“tapi mah hubungan kita tu salah”“mungkin awalnya kalian salah tapi tadi ragil bilang dia sudah menjelaskan semuanya kan? Mamah Cuma gg mau anak mamah ngebohongin perasaannya dan bakal kecewa seumur hidup.”“Ragil,tante titip Rayna ya ? tante percayain dia ke kamu . Tante yakin kalian bisa jaga kepercayaan dari tante.”“Pasti nte ragil janji bakal jagain reyna . makasih ya tante !“makasih ya mah” ucapku sambil memeluk mamah“ok mamah sama papah harus cepet pergi jaga diri baik-baik ya sayang”ucap mamah“iya mah”Papa & mamah pun pergi . perlahan-lahan merekpun tak tampak lagi berbaur dengan penumpang lainnya.Ragil pun mengajak Rayna pulang namun sebelumnya mereka mampir ke sebuah danau yang tempatnya tidak jauh dari Bandara“Ray,aku seneng banget . makasih ya”“makasih buat apa ?”“karna udah mau ngijinin aku ada disamping kamu”“makasih juga udah milih aku gil”“aku milih kamu karna kamu bisa ngertiin aku,dan aku harap itu gg bakal berubah dari kamu”“yes I will J”jawabku

Blog Archive

Popular Posts